Beranda | Artikel
Silsilah Fiqih Doa Dan Dzikir Bagian 2: Manfaat Dzikir
Jumat, 14 Oktober 2022

Dzikir memiliki banyak sekali manfaat. Saking banyaknya, sampai-sampai Imam Ibn al-Qayyim dalam kitabnya al-Wâbil ash-Shayyib menyebutkan bahwa dzikir memiliki lebih dari seratus manfaat.

1. Dzikir akan mengusir setan dan mengekangnya

Allah ta’ala menjelaskan akibat dari tidak berdzikir,

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari dzikir kepada Allah Yang Maha Pengasih, akan Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya”. QS. Az-Zukhruf: 36.

Karena itulah manakala merasa gangguan setan datang, kita diperintahkan Allah untuk bersegera berlindung pada-Nya.

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. QS. Al-A’raf: 200.

Menurut Nabi shallallahu’alaihiwasallam perumpamaan orang yang berdzikir seperti “Orang yang dikejar-kejar musuh, hingga ia menemukan benteng kuat yang bisa melindunginya dari musuh itu. Begitu pula seorang hamba, tidak ada yang bisa melindunginya dari setan melainkan hanya dzikrullah”. HR. Ahmad dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albany.

2. Dzikir akan mendatangkan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan hati

Allah ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”. QS. Ar-Ra’du: 28.

Dzikir bukan hanya sumber ketenangan hati, bahkan dzikir merupakan sumber kehidupan hati, sebab ia merupakan makanan dan nyawanya hati. Andaikan ada suatu hati yang kosong dari dzikir, maka diumpamakan seperti tubuh yang tidak mendapatkan suplai makanan. Karena itulah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah menyampaikan sebuah kalimat mutiara, “Kedudukan dzikir bagi hati bagaikan kedudukan air untuk ikan. Bagaimanakah kondisi ikan manakala ia dijauhkan dari air?”.
3. Manakala hamba berdzikir mengingat Allah, maka Allah akan mengingat hamba-Nya

Allah ta’ala berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

Artinya: “Ingatlah kepada-Ku, Akupun akan ingat kepadamu”. QS. Al-Baqarah: 152.

Maksud dari Allah akan mengingat hamba-Nya adalah: Allah akan melimpahkan kasih sayang dan ampunan-Nya kepada sang hamba, juga pertolongan-Nya. Demikian keterangan dalam Tafsîr ath-Thabary dan Tafsîr al-Khâzin.


4. Dzikir akan mengapuskan dosa dan menyelamatkan hamba dari azab Allah

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا قَطُّ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“Tak ada amalan yang dikerjakan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah dibanding dzikrullah”. HR. Ahmad dari Mu’adz bin Jabal dan dinyatakan sahih oleh al-Albany.

5. Dzikir menghasilkan pahala melimpah yang tidak bisa dihasilkan amalan lain

Inilah salah satu keistimewaan dzikir. Padahal jika dibanding dengan ibadah lainnya, dzikir merupakan salah satu ibadah termudah dan paling ringan. Menggerakkan lisan jauh lebih mudah dibandingkan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Maka andaikan seorang insan diminta untuk menggerakkan anggota tubuhnya sebanyak gerakan yang dilakukan lisannya niscaya ia akan sangat lelah, atau bahkan tidak akan mampu. Padahal pahala yang dijanjikan untuk dzikir amatlah besar. Rasulullah shallallahu’alaihwasallam menjelaskan,

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟” قَالُوا: “بَلَى” قَالَ: “ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى”.

“Maukah kalian kuberitahukan amalan yang paling utama, yang paling dicintai Allah, yang paling tinggi di derajat kalian, yang lebih utama dari berinfak dengan emas dan perak, serta lebih utama dibanding kalian berperang dengan musuh lalu kalian memenggal leher mereka, dan mereka memenggal leher kalian?”.

“Tentu wahai Rasul”, sahut mereka (para sahabat).

“Dzikrullah”, lanjut Nabi shallallahu’alaihiwasallam. HR. Tirmidzy (hal. 766 no. 3377) dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albany.

6. Dengan berdzikir kita bisa menanam pohon di surga

Pohon di surga jauh berbeda dengan pohon di dunia. Dalam sebuah hadits sahih disebutkan:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيرُ الرَّاكِبُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا

“Sesungguhnya di surga ada pohon yang jika seseorang berjalan di bawah naungannya niscaya seratus tahun pun ia tidak akan selesai”. HR. Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu.

Walau pohonnya begitu besar, namun untuk memetik buahnya kita tidak perlu bersusah payah untuk memanjatnya. Sebab buah-buahan tersebut akan mendekat dengan sendirinya ke kita. (Baca: QS. Ar-Rahmân: 54 dan QS. Al-Hâqqah: 23).

Tidakkah Anda merasa tertarik untuk berinvestasi menanam pohon di surga sejak sekarang? Berdzikirlah banyak-banyak!

إِنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

“Sungguh surga itu tanahnya subur dan rata, serta airnya segar. Tanamannya adalah: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illah dan Allahuakbar”. HR. Tirmidzy dari Ibn Mas’ud radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany.

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barang siapa mengucapkan “Subhanallahil ‘azhim wa bihamdih (Maha suci Allah Yang Mahaagung dan segala puji untuk-Nya)” akan ditanamkan untuknya pohon kurma di surga”. HR. Tirmidzy dari Jabir radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim.

 

7. Dengan berdzikir seorang insan akan dikarunia cahaya

Cahaya tersebut akan dinikmati muslim di dunia, di kuburan serta di alam akhirat. Dan cahaya tersebut akan menerangi hati juga wajahnya.

Allah ta’ala berfirman,

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا

Artinya: “Apakah orang yang sudah mati lalu Kami hidupkan dan Kami beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana?”. QS. Al-An’am: 122.

 

8. Dengan berdzikir kita akan disayang Allah dan didoakan malaikat

Barang siapa disayang Allah dan didokan malaikat maka ia telah mendapat keberuntungan dan kemenangan yang sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,

“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً” . هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا”.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah (ingatlah kepada) Allah dengan mengingat-Nya sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. QS. Al-Ahzab: 41-43.
9. Dengan banyak dzikir seseorang akan terhindar dari sifat munafik.

Ka’ab berkata, “Barang siapa memperbanyak berdzikir maka ia akan terbebas dari kemunafikan”.

Salah satu karakter menonjol orang-orang munafik adalah: sedikit berdzikir. Sebagaimana diterangkan Allah ta’ala,

“وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا”.

Artinya: “Mereka tidak berdzikir (mengingat) Allah kecuali hanya sebentar”. QS. An-Nisa: 142.


10. Dzikir merupakan obat hati dan penyembuh penyakit-penyakitnya

Mak-hul bin Abdullah rahimahullah menjelaskan, “Dzikrullah adalah obat”.

Dzikir juga akan menghilangkan kerasnya hati. Suatu hari ada seseorang yang datang kepada al-Hasan al-Bashry mengeluhkan kerasnya hati dia. Beliau menjawab, “Hilangkan itu dengan dzikir!”.
11. Orang yang berdzikir akan dekat dengan Allah dan ditemani oleh-Nya

Dalam hadits qudsi, Allah ta’ala berfirman,

“أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاه“.

“Aku akan bersama hamba-Ku manakala ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku”. HR. Ahmad dan dinilai sahih oleh Ibn Hibban.

 

12. Dengan berdzikir rizki kita akan lancar

Allah ta’ala berfirman yang artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”. QS. Nuh: 10-12.

Ayat di atas menjelaskan dengan gamblang bahwa di antara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rizki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.

Karenanya, dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahwa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan punya anak, al-Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.

Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.

Rasul shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”. HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir.

 

13. Dzikir akan melindungi insan dari marabahaya

“إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا

Artinya: “Sesungguhnya Allah melindungi orang-orang yang beriman”. QS. Al-Hajj: 38.

Perlindungan Allah kepada para hamba-Nya disesuaikan dengan kekuatan dan kesempurnaan iman mereka. Substansi dan kekuatan iman ada dalam dzikir. Barang siapa yang imannya lebih sempurna dan dzikirnya lebih banyak maka perlindungan Allah pada-Nya lebih kuat. Demikian pula sebaliknya!

 

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 8 Shafar 1433 / 2 Januari 2012

 


[1] Diringkas oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/14-18) dengan beberapa tambahan.

[2] Diringkas oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/18-19) dengan beberapa tambahan.

[3] Diringkas oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/19-21) dengan beberapa tambahan.

[4] Diringkas oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/22-25) dengan beberapa tambahan.

* Disarikan oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/25-26) dengan beberapa tambahan.

* Disarikan oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr al-‘Abbad (I/28-29) dengan beberapa tambahan.


Artikel asli: https://tunasilmu.com/silsilah-fiqih-doa-dan-dzikir-bagian-2-manfaat-dzikir/